BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Kemampuan intelegensi anak tunagrahita berada di bawah
rerata normal yaitu IQ 55-69. Karena keterbatasan
tersebut, anak tunagrahita kesulitan dalam menerima pelajaran yang bersifat
abstrak. Mereka memerlukan pola dan
metode belajar khusus, serta suasana yang menyenangkan terlebih lagi dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Permasalahan yang ada pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SLB–C,
yaitu kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan sehingga menyebabkan
siswa jenuh dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar Ilmu Pengetahua Alam
bagi siswa. Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat sangat berarti dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas agar pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan sehingga
dapat mendorong rasa keingintahuan siswa. Dengan permasalahan tersebut, metode
pembelajaran yang perlu dioptimalkan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam adalah Metode Karyawisata. Dengan
memanfaatkan lingkungan
sekolah dan lingkungan sekitar siswa, sebagai bahan ajar diharapkan siswa dapat
melakukan pengamatan pada objek asli yang berorientasi pada alam dan berkaitan
langsung dengan materi pelajaran.
Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam,
sehingga bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SLB–C
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik tunagrahita untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilakukan dengan cara memberi pengalaman
secara ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah, serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SLB–C didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dengan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang akan
menjadi kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)
Bagaimana proses pembelajaran mekar dapat meningkatkan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada anak tunagrahita kelas III SLB–C
YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011?
2)
Bagaimana peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Alam anak tunagrahita kelas III SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten setelah
melaksanakan pembelajaran dengan metode karyawisata?
3)
Bagaimana perubahan sikap dan perilaku pada anak
tunagrahita kelas III SLB–C YPAALB Prambanan Klaten, setelah mengikuti
pembelajaran IPA dengan Mekar
1.3 Tujuan
Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)
Mendiskripsi proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam melalui metode karya
wisata pada anak tuna grahita kelas III
SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011
2)
Mendiskripsi peningkatan prestasi belajar
Ilmu Pengetahuan Alam setelah menggunakan metode karya wisata pada anak
tunagrahita kelas III SLB – C
YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011
3)
Mendiskripsi perubahan siskap dan perilaku pada anak tunagrahita kelas III SLB – C YPAALB Prambanan, setelah mengikuti pembelajaran
IPA dengan Mekar
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1)
Manfaat
Teoritis
Manfaat
yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah peneliti
ingin membuktikan bahwa metode karyawisata menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran
yang memerlukan objek
asli bagi pendidik anak tuna grahita.
2)
Manfaat
Praktis
Penelitian ini memberikan manfaat praktis bagi siswa,
guru, sekolah dan peneliti sendiri. Melalui penelitian ini dapat
memberikan kemudahan dalam mengembangkan pengalaman siswa. Penelitian ini juga memberikan kemudahan dalam memecahkan masalah
yang berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan ketrampilan mengajar IPA dengan metode Karyawisata guna
meningkatkan pelayanan bagi anak tunagrahita
Manfaat bagi sekolah, yaitu dapat memberikan semangat
bagi guru-guru untuk melaksanakan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
peningkatan prestasi belajar siswa. Selain itu
penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti karena penelitian ini merupakan
pengalaman yang berharga sehingga mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian-penelitian yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar