Sabtu, 01 September 2012

Penelitian Tindakan Kelas [BAB1]


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Kemampuan intelegensi anak tunagrahita berada di bawah rerata normal yaitu IQ 55-69.   Karena keterbatasan tersebut, anak tunagrahita kesulitan dalam menerima pelajaran yang bersifat abstrak.  Mereka memerlukan pola dan metode belajar khusus, serta suasana yang menyenangkan terlebih lagi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Permasalahan yang ada pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SLB–C, yaitu kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan sehingga menyebabkan siswa jenuh dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar Ilmu Pengetahua Alam bagi siswa.  Penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat berarti dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas agar pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan sehingga dapat mendorong rasa keingintahuan siswa.  Dengan permasalahan tersebut, metode pembelajaran yang perlu dioptimalkan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah Metode Karyawisata.   Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar siswa, sebagai bahan ajar diharapkan siswa dapat melakukan pengamatan pada objek asli yang berorientasi pada alam dan berkaitan langsung dengan materi pelajaran.
Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam, sehingga bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa konsep-konsep, atau  prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.   Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  di SLB–C diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik tunagrahita untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilakukan dengan cara memberi pengalaman secara ilmiah (scientific inquiry) untuk  menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah, serta mengkomunikasikannya sebagai aspek kecakapan hidup.  Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SLB–C  didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dengan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

1.2   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Bagaimana proses pembelajaran mekar dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada anak tunagrahita kelas III SLB–C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011?
2)      Bagaimana peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam anak tunagrahita kelas III SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode karyawisata?
3)      Bagaimana perubahan sikap dan perilaku pada anak tunagrahita kelas III SLB–C YPAALB Prambanan Klaten, setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan Mekar

1.3  Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Mendiskripsi proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode  karya wisata pada anak tuna grahita kelas III   SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011
2)      Mendiskripsi peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam setelah menggunakan metode karya wisata pada anak tunagrahita kelas III       SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/2011
3)      Mendiskripsi perubahan siskap dan  perilaku pada anak tunagrahita kelas III  SLB – C YPAALB Prambanan, setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan Mekar

1.4  Manfaat  Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1)      Manfaat Teoritis
Manfaat yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah peneliti ingin membuktikan bahwa metode karyawisata menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran yang memerlukan objek asli bagi pendidik anak tuna grahita.
2)      Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan manfaat praktis bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sendiri. Melalui penelitian ini dapat memberikan kemudahan dalam mengembangkan pengalaman siswa.  Penelitian ini juga memberikan kemudahan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan upaya guru dalam meningkatkan ketrampilan mengajar IPA dengan metode Karyawisata guna meningkatkan pelayanan bagi anak tunagrahita
Manfaat bagi sekolah, yaitu dapat memberikan semangat bagi guru-guru untuk melaksanakan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar siswa.   Selain itu penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti karena penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian-penelitian yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar