Sabtu, 01 September 2012

Penelitian Tindakan Kelas [BAB 3]


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Desain Penelitian
            Penelitian pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan metode karyawisata merupakan penelitian tindakan kelas.  Subiyantoro (2009:19) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
            Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mencakup beberapa siklus.  Setiap siklus terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan reflaksi.  Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada bagan berikut.

1.      Oval:  Siklus IIOval:  Siklus IPerencanaan                                         1.  Perencanaan

4. Refleksi                              2. Tindakan     4. Reflaksi                              2. Tindakan

                    3.Observasi                                                  3. Observasi

Bagan 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini berlangsung dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.  Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.  Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan keempat tahap tersebut supaya peneliti dapat mengetahui kondisi siswa selama pembelajaran.  Sebelum siklus I dimulai peneliti melakukan tes awal sebagai nilai awal atau nilai pra siklus untuk dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II sehingga dapat ditentukan standar ketuntasan pembelajaran ilmu pengetahuan alam.  Adapun uraian dari keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1.   Perencanaan (planning)
       Dalam perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut.
a.       Membuat Jadwal
b.      Membuat instrumen penelitian yang berupa  pre tes dan post tes.
c.       Membuat rencana program yang berisi langkah-langkah pembelajaran di kelas maupun diluar kelas.
2.      Pelaksanaan (acting).
Dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa langkah yang dilaksanakan sbagai berikut.
a.       Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan.
1)      memberikan input melalui penjelasan-penjelasan sesuai tema.
2)      membawa siswa ke luar kelas dan
3)      melakukan aktivitas di luar kelas. Aktivitas ini berupa kunjungan ke sawah dan peternakan penduduk.
b.      Memonitoring kegiatan belajar,
c.       Membantu siswa yang tampak mengalami kesulitan
3.      Pengamatan (Observing).
Hal-hal yang dilakukan selama pengamatan adalah mengamati semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran dan mencatat kejadian-kejadian tersebut dalam lembar pengamatan.
4.      Refleksi (reflecting)
Dalam refleksi ini yang dilakukan adalah :
a.       Mengumpulkan semua data yang diperoleh selama proses belajar mengajar.
b.      Melihat sekilas kejadian-kejadian yang menghambat dan mendiskusikan penyebabnya
c.       Jika dipandang perlu maka merencanakan ulang tindakan perbaikan untuk siklus selanjutnya.
Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan observer setelah proses belajar mengajar selesai.  Refleksi terhadap proses belajar mengajar yang lebih mendalam dilakukan seminggu sekali oleh peneliti. Tujuannya adalah untuk  mendapatkan umpan balik yang menyeluruh, terutama tentang hambatan dan penyebabnya.  Temuan-temuan yang negatif diupayakan langkah-langkah perbaikan untuk pelaksanaan sikus selanjutnya.

Langkah-langkah konkrit siklus penelitian sebagai berikut.
SIKLUS
TAHAPAN
KEGIATAN
I
Perencanaan
Tanya jawab guru dan siswa tentang materi pelajaran
Penjelasan tentang materi pelajaran.
Guru melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode karyawisata
Guru memantau kegiatan siswa
Guru dan siswa memecahkan masalah
Tanya jawab dan mengerjakan soal di lembar kerja siswa
Evaluasi
Tindak lanjut
Tindakan
Melaksanakan proses belajara mengajar IPA dengan metode karyawisata
Pengamatan
Mengamati kegiatan siswa bekerjasama  dengan pengamat dalam proses pembelajaran
Refleksi
Mengevaluasi hasil belajar yang kurang memuaskan
II
Perencanaan


Tanya jawab guru dan siswa tentang materi pelajaran.
Penjelasan tentang materi pelajaran.
Guru melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode karyawisata.
Guru memantau kegiatan siswa.
Guru dan siswa memecahkan masalah.
Tanya jawab dan mengerjakan soal di lembar kerja siswa.
Evaluasi.
Tindak lanjut.
Tindakan
Melaksanakan proses belajar mengajar IPA dengan metode karyawisata
Pengamatan
Mengamati dan membandingkan hasil belajar menggunakan metode karyawisata
Refleksi
Mengevaluasi tentang hasil belajar dan merefisi hasil belajar yang kurang memuaskan.

3.2  Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1  Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di  kelas III SLB–C YPAALB Prambanan.
Diambilnya tempat penelitian ini  atas dasar pertimbangan bahwa (1) peneliti adalah guru pada kelas tersebut  (2) nilai Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas tersebut  berada di bawah nilai ketuntasan minimal.

3.2.2   Waktu Penelitian
Waktu penelitian perlu ditetapkan untuk mamudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun waktu yang akan digunakan untuk mengadakan penelitian adalah sebagai berikut.
a.       Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian, dilaksanakan pada minggu I II bulan Oktober 2010
b.      Pelaksanan penelitian tindakan, pada minggu III bulan Oktober sampai dengan minggu IV bulan Nopember 2010
c.       Pengumpulan Data, pada minggu I bulan Desember 2010
d.      Pengolahan data, pada minggu II bulan Desember 2010
e.       Pelaporan, pada minggu III Desember 2010.

3.3  Instrumen Pengumpul Data
Instrumen adalah alat bantu yang dapat memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang peningkatan keterampilan belajar ilmu pengetahuan alam. Sementara itu, instrumen nontes digunakan untuk mengungkapkan perubahan tingkah laku siswa.  Instrumen nontes yang dimaksud berupa pedoman deskripsi perilaku ekologis dan dokumentasi foto.  Kedua jenis instrumen tersebut dijabarkan dalam penjelasan berikut.


3.3.1 Instrumen Tes
Tes dilakukan untuk memperoleh data tentang keterampilan siswa dalam belajar ilmu pengetahuan alam melalui metode karya wisata.  Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada siklus I dan siklus II. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan yang berbentuk pilihan ganda. Pelaksanaan tes memerlukan instrumen atau alat bantu yang berupa kriteria atau pedoman penilaian. Penilaian tes harus menunjukkan ketercapaian indikator yang telah ditentukan.
3.3.2  Instrumen nontes
Instrumen nontes terdiri atas pedoman deskripsi perilaku ekologis, dan pedoman dokumentasi foto. Kedua jenis instrumen atau alat bantu tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.3.2.1 Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis

Deskripsi perilaku ekologis digunakan untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan metode karya wisata pada mata pelajaran  ilmu pengetahuan alam, yang berlangsung pada siklus I dan siklus II. Hasil pengamatan tersebut dijabarkan dalam bentuk deskripsi. Sasaran deskripsi perilaku ekologis meliputi beberapa sikap positif, yaitu (1) kesiapan siswa dalam pembelajaran, (2) perhatian siswa terhadap penjelasan guru, (3) keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, dan (4)  antusiasme siswa terhadap tugas yang diberikan guru.

3.3.2.6  Pedoman Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar. Gambar yang diabadikan melalui dokumentasi foto ini berisi peristiwa dan momentum yang menggambarkan perilaku dan aktivitas yang dilakukan siswa bersama peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Hasil dokumentasi dari siklus I dan siklus II dibandingkan untuk melihat gambaran perilaku siswa beserta perubahannya.
Aspek-aspek yang didokumentasikan meliputi (1) aktivitas siswa pada awal pembelajaran dan pada saat menerima penjelasan guru, (2) aktivitas siswa pada saat berada di tempat belajar.

3.4  Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik dan standart untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir (1988:211).   Pengumpulan data yang tepat sangat bergantung pada kemampuan memilih teknik serta alat pengumpul data yang relevan.  Dengan teknik dan alat pengumpul data yang tepat dan relevan dalam suatu penelitian maka akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel.   Untuk memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan kolaborasi antara observasi, dokumentasi, tes dan  non tes.

3.4.1 Teknik Tes
Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data nilai prestasi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam melalui pembelajaran menggunakan metode karyawisata.  Tes dilaksanakan dalam bentuk tes obyektif.  Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II.  Hasil tes digunakan untuk mengukur ketercapaian dan peningkatan indikator pembelajaran IPA.  Pada penelitian ini, prestasi pembelajaran ilmu pengetahuan alam siswa dikatakan berhasil apabila sudah mencapai standar yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Desain tes tertulis dari penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Text Box: POST TES 
(T2)Text Box: SIKLUS  
(X)Text Box: PRE TES 
(T1)        


Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut.
1.      Mengadakan pretest (T1) yaitu tes untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran IPA dengan tes obyektif
2.      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPA dengan menggunakan metode karyawisata.
3.      Mengadakan post test (T2) yaitu tes yang dilakukan setelah penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran IPA.

3.4.2 Teknik Nontes
Teknik nontes digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat abstrak, yaitu perubahan-perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran ilmu pengetahuan alam.  Teknik nontes dalam penelitian ini diterapkan melalui deskripsi perilaku ekologis, dan dokumentasi foto.

3.4.2.1 Deskripsi Perilaku Ekologis
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik deskripsi perilaku ekologis  untuk menggambarkan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung.  Deskripsi perilaku ekologis dilakukan oleh peneliti selama siklus I dan siklus II.  Teknik ini dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati perilaku yang dilakukan siswa dan mencatat semua kejadian yang muncul pada saat pembelajaran,  kemudian dianalisis dan dideskripsikan dalam bentuk uraian kalimat sesuai dengan perilaku nyata yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.

3.4.2.2  Dokumentasi Foto
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu teknik untuk memperoleh data nontes yang berupa foto atau gambar.  Dokumentasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa maupun peneliti selama pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan metode karyawisata akan terekam dalam foto. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.
Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain.
                                                                                                               
3.5  Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis secara diskriptif artinya gambaran proses belajar mengajar diungkapkan dengan kata-kata. Data yang diambil dari tes akan diolah secara kuantitatif yaitu gambaran kemajuan belajar dengan mencari rata-rata nilai, akhirnya dapat diketahui kemajuan hasil belajar siswa dari tiap siklusnya.  Data utama adalah data verbal dari peneliti, yakni berupa diskripsi proses dan hasil belajar siswa.  Data penunjang adalah data hasil observasi.  Analisis data disini adalah membandingkan hasil pretest (T1)  dan post test (T2)  untuk mengetahui peningkatan terhadap hasil penggunaan metode karyawisata setelah dilakukan siklus. 
Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis data nontes berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data kualitatif diperoleh melalui hasil deskripsi perilaku ekologis, dan dokumentasi foto. Hasil analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa yang mencakup lima karakter positif siswa, yaitu keaktifan, kedisiplinan, kejujuran, kepercayaan diri, dan kemampuan bekerja sama setelah melaksanakan pembelajaran ilmu pengetahuan alam melalui metode karyawisata pada siklus I dan siklus II.

3.6  Indikator Keberhasilan
Indikator merupakan tolok ukur kinerja penelitian yang dilakukan, sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.  Penggunaan  metode pembelajaran karyawisata untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam anak tunagrahita kelas III di SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/1011 dikatakan berhasil jika siswa dapat mengerjakan soal post test yang diberikan dengan tingkat keberhasilan rata-rata 70.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar