BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Desain
Penelitian
Penelitian pembelajaran ilmu
pengetahuan alam dengan metode karyawisata merupakan penelitian tindakan
kelas. Subiyantoro (2009:19)
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas ialah suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai
tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu
perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa
kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dilakukan.
Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas mencakup beberapa siklus. Setiap
siklus terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
reflaksi. Prosedur pelaksanaan
penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada bagan berikut.
1.

Perencanaan 1. Perencanaan


4. Refleksi
2. Tindakan 4. Reflaksi 2. Tindakan
3.Observasi
3. Observasi
Bagan 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini
berlangsung dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat
tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan
keempat tahap tersebut supaya peneliti dapat mengetahui kondisi siswa selama
pembelajaran. Sebelum siklus I dimulai
peneliti melakukan tes awal sebagai nilai awal atau nilai pra siklus untuk
dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II sehingga dapat ditentukan
standar ketuntasan pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Adapun uraian dari keempat tahap tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Perencanaan (planning)
Dalam perencanaan dilakukan
kegiatan sebagai berikut.
a.
Membuat Jadwal
b.
Membuat instrumen penelitian yang berupa pre tes dan post tes.
c.
Membuat rencana program yang berisi langkah-langkah
pembelajaran di kelas maupun diluar kelas.
2.
Pelaksanaan (acting).
Dalam pelaksanaan penelitian ada beberapa langkah yang dilaksanakan sbagai
berikut.
a.
Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
sudah direncanakan.
1)
memberikan input melalui penjelasan-penjelasan sesuai
tema.
2)
membawa siswa ke luar kelas dan
3)
melakukan aktivitas di luar kelas. Aktivitas ini berupa
kunjungan ke sawah dan peternakan penduduk.
b.
Memonitoring
kegiatan belajar,
c.
Membantu siswa yang tampak mengalami kesulitan
3.
Pengamatan
(Observing).
Hal-hal
yang dilakukan selama pengamatan adalah mengamati semua kegiatan yang dilakukan
oleh siswa selama pembelajaran dan mencatat kejadian-kejadian tersebut dalam
lembar pengamatan.
4.
Refleksi
(reflecting)
Dalam
refleksi ini yang dilakukan adalah :
a.
Mengumpulkan
semua data yang diperoleh selama proses belajar mengajar.
b.
Melihat
sekilas kejadian-kejadian yang menghambat dan mendiskusikan penyebabnya
c.
Jika
dipandang perlu maka merencanakan ulang tindakan perbaikan untuk siklus
selanjutnya.
Kegiatan ini dilakukan
oleh peneliti dan observer setelah proses belajar mengajar selesai. Refleksi terhadap proses belajar mengajar
yang lebih mendalam dilakukan seminggu sekali oleh peneliti. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan umpan balik yang
menyeluruh, terutama tentang hambatan dan penyebabnya. Temuan-temuan yang negatif diupayakan
langkah-langkah perbaikan untuk pelaksanaan sikus selanjutnya.
Langkah-langkah
konkrit siklus penelitian sebagai berikut.
SIKLUS
|
TAHAPAN
|
KEGIATAN
|
I
|
Perencanaan
|
Tanya jawab guru dan siswa tentang materi pelajaran
Penjelasan tentang materi pelajaran.
Guru melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode karyawisata
Guru memantau kegiatan siswa
Guru dan siswa memecahkan masalah
Tanya jawab dan mengerjakan soal di lembar kerja siswa
Evaluasi
Tindak lanjut
|
Tindakan
|
Melaksanakan proses belajara mengajar IPA dengan metode karyawisata
|
|
Pengamatan
|
Mengamati kegiatan siswa bekerjasama
dengan pengamat dalam proses pembelajaran
|
|
Refleksi
|
Mengevaluasi hasil belajar yang kurang
memuaskan
|
|
II
|
Perencanaan
|
Tanya jawab guru dan siswa tentang materi pelajaran.
Penjelasan tentang materi pelajaran.
Guru melaksanakan pembelajaran IPA dengan metode karyawisata.
Guru memantau kegiatan siswa.
Guru dan siswa memecahkan masalah.
Tanya jawab dan mengerjakan soal di lembar kerja siswa.
Evaluasi.
Tindak lanjut.
|
Tindakan
|
Melaksanakan proses belajar mengajar IPA dengan metode karyawisata
|
|
Pengamatan
|
Mengamati dan membandingkan hasil belajar menggunakan metode karyawisata
|
|
Refleksi
|
Mengevaluasi tentang hasil belajar dan merefisi hasil belajar yang kurang
memuaskan.
|
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
III SLB–C YPAALB Prambanan.
Diambilnya
tempat penelitian ini atas dasar
pertimbangan bahwa (1) peneliti adalah guru pada kelas tersebut (2) nilai Ilmu Pengetahuan
Alam pada kelas tersebut berada di bawah
nilai ketuntasan minimal.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu
penelitian perlu ditetapkan untuk mamudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun
waktu yang akan digunakan untuk mengadakan penelitian adalah sebagai berikut.
a.
Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian, dilaksanakan pada minggu I – II
bulan Oktober 2010
b.
Pelaksanan penelitian tindakan, pada minggu III bulan Oktober
sampai dengan minggu IV bulan Nopember 2010
c.
Pengumpulan Data, pada minggu I
bulan Desember 2010
d.
Pengolahan data, pada minggu II bulan Desember 2010
e.
Pelaporan,
pada minggu III
Desember
2010.
3.3 Instrumen
Pengumpul Data
Instrumen
adalah alat bantu yang dapat memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang
berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang
peningkatan keterampilan belajar ilmu pengetahuan alam. Sementara itu,
instrumen nontes digunakan untuk mengungkapkan perubahan tingkah laku siswa. Instrumen nontes yang dimaksud berupa pedoman
deskripsi perilaku ekologis dan dokumentasi foto. Kedua jenis instrumen tersebut dijabarkan
dalam penjelasan berikut.
3.3.1 Instrumen
Tes
Tes dilakukan
untuk memperoleh data tentang keterampilan siswa dalam belajar ilmu pengetahuan
alam melalui metode karya wisata. Tes dilakukan sebanyak dua kali,
yaitu tes pada siklus I dan siklus II. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes lisan yang berbentuk pilihan ganda. Pelaksanaan tes memerlukan
instrumen atau alat bantu yang berupa kriteria atau pedoman penilaian.
Penilaian tes harus menunjukkan ketercapaian indikator yang telah ditentukan.
3.3.2 Instrumen nontes
Instrumen nontes
terdiri atas pedoman deskripsi perilaku ekologis, dan pedoman dokumentasi foto.
Kedua jenis instrumen atau alat bantu tersebut diuraikan sebagai berikut.
3.3.2.1
Pedoman Deskripsi Perilaku Ekologis
Deskripsi perilaku ekologis digunakan
untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan metode karya wisata pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, yang berlangsung pada
siklus I dan siklus II. Hasil pengamatan tersebut dijabarkan dalam bentuk
deskripsi. Sasaran deskripsi perilaku ekologis meliputi beberapa sikap positif,
yaitu (1) kesiapan siswa dalam pembelajaran, (2) perhatian siswa terhadap
penjelasan guru, (3) keaktifan siswa dalam kegiatan tanya jawab dengan guru,
dan (4) antusiasme siswa terhadap tugas
yang diberikan guru.
3.3.2.6 Pedoman Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto digunakan sebagai
bukti hasil penelitian yang berupa gambar. Gambar yang diabadikan melalui
dokumentasi foto ini berisi peristiwa dan momentum yang menggambarkan perilaku
dan aktivitas yang dilakukan siswa bersama peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung
merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Hasil dokumentasi
dari siklus I dan siklus II dibandingkan untuk melihat gambaran perilaku siswa
beserta perubahannya.
Aspek-aspek yang didokumentasikan
meliputi (1) aktivitas siswa pada awal pembelajaran dan pada saat menerima
penjelasan guru, (2) aktivitas siswa pada saat berada di tempat belajar.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik dan standart
untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir (1988:211). Pengumpulan data yang tepat sangat
bergantung pada kemampuan memilih teknik serta alat pengumpul data yang
relevan. Dengan teknik dan alat
pengumpul data yang tepat dan relevan dalam suatu penelitian maka akan
memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel. Untuk
memudahkan pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
kolaborasi antara observasi, dokumentasi, tes dan non tes.
3.4.1
Teknik Tes
Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data nilai
prestasi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam melalui pembelajaran menggunakan metode
karyawisata. Tes dilaksanakan dalam
bentuk tes obyektif. Tes dilakukan
sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Hasil tes digunakan untuk mengukur
ketercapaian dan peningkatan indikator pembelajaran IPA. Pada penelitian ini, prestasi pembelajaran
ilmu pengetahuan alam siswa dikatakan berhasil apabila sudah mencapai standar
yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Desain tes tertulis
dari penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut.





Adapun langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut.
1.
Mengadakan pretest (T1) yaitu tes untuk
mengetahui kemampuan siswa sebelum penggunaan metode karyawisata dalam
pembelajaran IPA dengan tes obyektif
2.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPA
dengan menggunakan metode karyawisata.
3.
Mengadakan post test (T2) yaitu tes yang
dilakukan setelah penggunaan metode karyawisata dalam pembelajaran IPA.
3.4.2
Teknik Nontes
Teknik nontes digunakan untuk mengumpulkan data yang
bersifat abstrak, yaitu perubahan-perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti
pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Teknik
nontes dalam penelitian ini diterapkan melalui deskripsi perilaku ekologis, dan
dokumentasi foto.
3.4.2.1 Deskripsi Perilaku Ekologis
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan
teknik deskripsi perilaku ekologis untuk
menggambarkan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Deskripsi perilaku ekologis dilakukan oleh
peneliti selama siklus I dan siklus II. Teknik
ini dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Peneliti mengamati
perilaku yang dilakukan siswa dan mencatat semua kejadian yang muncul pada saat
pembelajaran, kemudian dianalisis dan
dideskripsikan dalam bentuk uraian kalimat sesuai dengan perilaku nyata yang
ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.
3.4.2.2 Dokumentasi
Foto
Peneliti menggunakan dokumentasi sebagai salah satu
teknik untuk memperoleh data nontes yang berupa foto atau gambar. Dokumentasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa maupun peneliti selama
pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan metode karyawisata akan terekam dalam
foto. Dokumentasi foto dilakukan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran
selama penelitian berlangsung.
Foto
yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data
yang dapat memperjelas data yang lain.
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis secara diskriptif artinya gambaran
proses belajar mengajar diungkapkan dengan kata-kata. Data yang diambil dari tes akan diolah secara
kuantitatif yaitu gambaran kemajuan belajar dengan mencari rata-rata nilai,
akhirnya dapat diketahui kemajuan hasil belajar siswa dari tiap siklusnya. Data utama adalah data verbal dari peneliti,
yakni berupa diskripsi proses dan hasil belajar siswa. Data penunjang adalah data hasil observasi. Analisis data disini adalah membandingkan hasil pretest (T1) dan post test (T2) untuk mengetahui peningkatan terhadap hasil
penggunaan metode karyawisata setelah dilakukan siklus.
Analisis kualitatif dilakukan untuk menganalisis data
nontes berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data kualitatif
diperoleh melalui hasil deskripsi perilaku ekologis, dan dokumentasi foto.
Hasil analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku
siswa yang mencakup lima karakter positif siswa, yaitu keaktifan, kedisiplinan,
kejujuran, kepercayaan diri, dan kemampuan bekerja sama setelah melaksanakan
pembelajaran ilmu pengetahuan alam melalui metode karyawisata pada siklus I dan
siklus II.
3.6 Indikator Keberhasilan
Indikator merupakan tolok ukur kinerja penelitian yang dilakukan, sebagai
acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Penggunaan metode pembelajaran karyawisata untuk meningkatkan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam anak tunagrahita kelas III di
SLB – C YPAALB Prambanan, Klaten tahun 2010/1011 dikatakan berhasil jika siswa
dapat mengerjakan soal post test yang diberikan dengan tingkat keberhasilan
rata-rata 70.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar